Sabtu, 01 Maret 2014

Now


Sekian lama aku tidak bercerita…
Maafkan aku karena aku melupakanmu ketika aku sudah bertemu dengan seseorang yang sangat aku cintai dan aku butuhkan.

Dia begitu menyenangkan dan aku sangat senang bisa berkenalan dengan lelaki seperti dirinya. someone who comes from his past and comes to my future. Dia sangat perhatian, selalu mengkhawatirkan diriku. Bukan dalam keadaan acuh tak acuh seperti itu. Aku mengubahnya. Aku telah mengubah sikapku kedalam sikap perhatian terhadapnya. Yang sekarang membuatku terlihat idiot karena cinta. 

Saat bersama dengannya aku merasa nyaman. Sudah banyak hari yang kami lalui bersama-sama.
Awal pertemuanku dengannya yang berkesan, hingga perkenalanku yang cukup jauh ini memang tak mudah ku lalui begitu saja. Sudah banyak pula kenangan yang terukir diantara kami. Aku baru sadar. Rasa sayang yang aku berikan padanya lebih dari teman sekelas. Rasa suka dan rasa kagumku kepadanya..

Sekarang berubah menjadi cinta.. Dan aku telah bersamanya.

Saat itu adalah saat terindah dalam hidupku karena di bawah langit senja, duduk bersamanya, hal yang tak pernah ku duga terjadi. Tanggal 28 agustus 2013 tepatnya…

Bahkan dalam beberapa hari berikutnya, aku masih tidak percaya bahwa aku sedang hidup bahagia. Seperti yang kamu tahu, aku tidak pernah bahagia dalam hal cinta sebelumnya. Aku selalu merasakan sakit. Mulai dari sakit bercucuran air mata hingga sakit perih yang tak bisa mengeluarkan air mata lagi.

Tapi bersamanya, aku merasa sangat dihargai sebagai seorang gadis dan aku benar-benar merasakan yang namanya bahagia. Hidupku mulai penuh dengan senyuman, penuh dengan warna-warni pelangi, meskipun terkadang ada awan hitam yang menyelimuti kami. Tapi itulah sebabnya yang membuat hubungan kami kuat seperti ini. Dia selalu membuatku bahagia, aku pun berusaha membuanya bahagia. Walaupun mencintainya, mungkin itu tak cukup untuk membalasnya. Aku selalu-masih mencari cara. Aku tak ingin membuat hatinya hancur, membuatnya sakit, karenaku. Aku tak ingin hadirnya seseorang yang baru diantara kami. Aku harap tak ada cinta selanjutnya. Aku menginginkan dia selalu untukku. Aku hanya ingin dia! Tak ada niat sedikitpun untuk menyelingkuhinya, aku bukan sosok yang ‘mencari cadangan terhadap sesuatu yang (mungkin) salah’ namun aku adalah orang yang ‘selalu mencari cara untuk memperbaiki sesuatu yang salah bukan mencari yang baru’. tak ingin ku mendua, tak ingin!!!

Kini aku tahu kemana aku harus melangkah dan yang paling membahagiakan adalah aku tau bahwa akhirnya memang ada seseorang yang bisa mencintai aku apa adanya.“i know, he isn’t the first. But, he will be the last”.

Sekarang hanya bisa pasrah pada takdir. yang pasti, bersamanya ataupun tidak, aku selalu mencintainya, menginginkan yang terbaik untuknya, mendoakan agar dia selalu bahagia. 

Hidup memang harus berjalan terus. Cinta memang (mungkin) datang silih berganti. Seperti katanya: kalo memang dia bahagia dengan tidak bersamaku, kenapa harus dipaksakan. Walaupun aku-atau-dia akan jatuh cinta lagi pada orang lain, cintaku padanya kan tetap ada. Mungkin ini adalah kalimat yang lumayan munafik. Ketahuilah, momen-momen bersamanya akan selalu kuingat dan akan tersimpan rapat dihatiku sebagai kenangan terindah. Walaupun nantinya jika terdapat ‘badai’ yag amat besar. Yang pastinya, badai pasti berlalu. Namun itu tergantung dari kami yang sanggup melewatinya bersama atau salah satu dari kita akan ikut (terjerumus) dalam badai tersebut. Terima kasih juga untuk kamu yang telah memberiku pelajaran, sehingga kesalahan-kesalah dahulu tidak akan ku ulangi lagi bersamanya. Terima kasih.. Kini aku akan meneruskan perjalananku, semuanya harus berjalan seiring waktu. Belahan jiwaku, cinta terakhirku yang akan melengkapi hidupku. Dan Tuhan begitu baik mempertemukan kami.

Di depan mata memang masih terlihat gelap gulita. Namun telah ada 28-ku yang akan membantuku menjadi pelita dikemudian hari. 

***
"sebab, sebelum bertemu orang yang benar, kita akan bertemu orang salah dulu, supaya kita tahu bahwa dialah yang benar-benar untuk kita"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar